Tuesday, May 30, 2006

Rokok

Rokok, benda yang satu ini disukai dan juga dibenci banyak orang. Pabrik2 rokok di Indonesia begitu makmur, sebagian besar populasi Indonesia suka merokok, parahnya lagi, sebagian besarnya dari sebagian besar tadi merupakan penduduk miskin. Banyak abang becak mengayuh sejauh bbrp kilometer, duit yg didapat lalu dihabiskan untuk rokok. Pengemis2, anak2 jalanan, ntah ada brp banyak dari mereka yg merokok. Alasan ekonomi membuat pabrik2 rokok tetep dapat berdiri teguh.

Sementara bagi yg pejuang anti rokok, tgl 31 Mei merupakan hari yg sangat penting. Tgl 31 Mei merupakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Pada tgl tsb thn ini (2006), para blogger yg anti rokok punya sarana untuk merayakan hari ini, dengan membuat aksi bersama memposting surat pernyataan anti rokok. Aksi ini diatur oleh salah satu situs Pak Priyadi. Di situs tsb, ada tulisan yg menyebutkan salah satu ironi bagi negara tercinta kita Indonesia, coba lihat dulu salah satu kutipannya:

Selain itu aksi ini sekaligus menuntut ketegasan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk meratifikasi WHO Framework Convention on Tobacco Control (WHO FCTC). Konvensi ini sudah berlaku bagi anggota-anggotanya sejak 27 Februari 2005. WHO FCTC ditandatangani oleh 168 negara dan diratifikasi oleh 127 negara. Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia yang belum menandatangani perjanjian ini.

Oke kuakui aku sendiri tidak tahu apa itu WHO FCTC. Tapi rasanya dengan penandatanganan itu, para pejuang anti rokok di Indonesia akan mempunyai kekuatan yg lebih dlm bertindak. Bagaimana ini pemerintah Indonesia sbg satu2nya negara yg blm mendukung?

Perokok Mengurangi Umur Orang Dekatnya!

Semua sudah tahu bahwa perokok pasif, org yg tidak merokok yg sering menghirup udara rokok, risiko kesehatannya lebih parah daripada perokok aktif sendiri. Dan saya juga yakin bahwa semua org cuma tahu bahwa ada fakta itu tapi tidak mengerti fakta tsb! Coba liat contoh di bawah ini:

A: Eh, kamu cinta gak sama istrimu?
B: Dasar, pakai tanya lagi! Lihatlah betapa bahagianya dia.
A: Haha bagus. Ah, hari yg menyenangkan begini. Yuk, mari kita "kurangi umur istri kita setahun". Nih kutraktir sebatang.
B: Makasih ya, wah merk luar negeri nih asyiiiik.
Dan mereka asyik merokok ketika sedang keluar refreshing bersama-sama istrinya di sebelahnya.

Pernah lihat org dekatmu merokok, padahal kamu sendiri tidak merokok, trus dianya cuek aja? Relakah umurmu dikurangi sedikit demi sedikit hanya untuk alasan yg lebih sepele dari si perokok? Sama gak artinya dengan ini: temanmu tiba2 bilang gini ke kamu dengan nada serius "Aku mau merokok nih, kukurangi umurmu skrg ya!". (Yg mau bunuh diri pelan-pelan boleh nih jadi perokok pasif, cuma gak langsung manjur bikin mati :P).

Berhenti Merokok, Tiba-Tiba atau Perlahan-Lahan?

Seorang teman saya, sebut saja si M. Ntah dapat mimpi siang bolong apa, suatu hari dia memutuskan untuk berhenti merokok dari yg biasanya menghabiskan 1 atau 2 pak rokok sehari. Pada hari terakhir merokoknya, dia puas2kan dulu merokoknya sampe bosen. Besoknya, tidak ada kata rokok lagi! Sewaktu dia di kampus, teman2nya kebingungan gara2 dia menolak semua tawaran rokok teman2nya. Bbrp hari berlalu tanpa rokok sebatang pun, mimpi2 waktu tidur tentang enaknya merokok mulai merajalela, alam bawah sadarnya mulai berontak. Setelah mimpi2 tsb, niatnya untuk berhenti merokok tetap bertahan kuat. Puluhan hari berlalu, teman2nya yg menganggap remeh niatnya berhenti merokok mulai merasakan kesungguhan si M ini. Akhirnya, dia berhasil tidak merokok sama sekali selama setahun! Luar biasa bukan?

Eh tungguuuuu.. Setahun? Kelihatannya waktu yg lama, tapi ada yg aneh dari kata ini, hmm.... Ya, setahun kemudian si M langsung memuaskan keinginan merokoknya yg lama terpendam!!

Pengalaman ini membuatku tahu bahwa untuk berhenti merokok bagi para pecandu mrpk hal yg luar biasa sulit. Dan kesungguhan yg sebesar apapun tanpa cara yg benar tidak akan sukses. Kesimpulan yg kudapat, untuk berhenti merokok, si pecandu harus perlahan-lahan mengurangi rokoknya, tentu butuh waktu yg sangat panjang. Misalnya nih, minggu pertama kurangi 1 batang rokok dari yg seharusnya, minggu berikutnya kurangi lagi 1 batang.

Kenapa dikurangi perlahan-lahan? Menurutku hal ini disebabkan oleh pikiran bawah sadar kita. Kita tidak bisa mengontrol mengapa mimpi kita keluarnya begitu, kadang mimpi hantu, mimpi kencan ama pacar, apalagi mimpi rokok. Kehilangan org yg dicintai bisa memunculkan mimpi tentang org tsb. Dan, kehilangan rokok yg tiba-tiba juga bisa memunculkan mimpi rokok tsb. Otak bawah sadar kita akan lebih mudah beradaptasi dgn perubahan yg sedikit2. Bagaimana menurutmu?

No comments:

Post a Comment